Wednesday, May 21, 2014

STAR TREK EXHIBITION

PERTAMA DI INDONESIA, Star Trek The Exhibition kini hadir di Gandaria City, Jakarta! Yuk, beli tiket masuknya dengan harga special HANYA \
Rp 130.000,-
di Travelicious.co.id
Waktu pembayaran dan konfirmasi pembayaran ditunggu paling lambat tanggal 25 Mei 2014, Pukul 23.59 WIB


Tuesday, September 6, 2011

Tugas 1 Fotografi

SEJARAH PERKEMBANGAN FOTOGRAFI

"Fotografi"  berasal dari bahasa Yunani yaitu "Photos" (cahaya) dan "Graphein" (menggambar ) istilah ini pertama kali digunakan oleh Sir John F.W. Herschel    pada tahun 1839. Fotografi berarti suatu  proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Dalam arti singkatnya, Fotografi dapat pula diartikan  "Melukis dengan cahaya."

Camera Obscura
Pada abad ke-5 SM, seorang lelaki bangsa Cina bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala fotografi. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu pemandangan yang ada di luar akan terefleksikan secara terbalik lewat lubang tadi. Pada abad ke 10, Ibn Al-Haytham, seorang pakar optik asal Irak  menemukan suatu gambar pada salah satu dinding tendanya  yang setelah diselidiki ternyata berasal dari sebuah lubang kecil pada dinding tenda yang berhadapan di dalam tendanya itu. Ternyata pula bahwa gambar tersebut sama dengan pemandangan yang berada di luar tenda, hanya posisinya terjungkir balik. yang kemudian bersama muridnya, Kamal ad-Din,  menciptakan Camera PinHole (Camera Obscura). Prinsip kamera ini mengacu pada hukum optik telah diteliti  oleh Aristoteles sekitar Tahun 330SM  Aristoteles mencoba menjabarkan fenomena pinhole  dengan segala ide yang ia miliki, lalu memperkenalkannya kepada kyalayak ramai. Ia merentangkan kulit yang diberi lubang kecil, lalu digelar di atas tanah dan memberinya jarak untuk menangkap bayangan matahari. Dalam eksperimennya itu, cahaya dapat menembus dan memantul di atas tanah sehingga gerhana matahari dapat diamati. 

 Camera Obscura berasal dari kata "Camera" (kamar) "Obscura" (Gelap). Kamera ini merupakan suatu ruangan tertutup dengan sebuah lubang kecil pada salah satu dindingnya agar cahaya dapat masuk dan membuat bayangan dari benda2 di luar ruangan yang kemudian ditangkap oleh diniding/ layar di dalam kamar gelap.
Pada akhir abad ke 15, Da Vinci kembali meneliti prinsip kerja Camera Obscura dan menggambarkan rincian serta  prinsip kerja dari kamera ini.

Gambar Rincian Kamera Obscura oleh Da Vinci

Pada awalnya, kamera ini kurang begitu diminati karena gambar yang dihasilkan kurang jelas dikarenakan cahaya yang dihasilkan samar-samar.  tetapi, setelah ditemukannya Lensa pada tahun 1550, Gambar yang dihasilhan oleh kamera ini menjadi  semakin jelas dan gambar dapat dipusatkan (fokus) sehingga menjadi lebih sempurna.



Pada Tahun 1575, para ilmuan berhasil menciptakan kamera portabel pertama yang hanya dapat digunakan untuk keperluan menggambar, tahun 1680 terciptalah kamera refleks yang sudah memiliki lebih banyak kemajuan . Pada masa itu, alat dan bahan baku untuk mencetak foto belum ditemukan sehingga fungsi kamera masih sebagai alat bantu menggambar.  

Pada awal abad ke 17 seorang ilmuwan berkebangsaan Italia bernama Angelo Sala menemukan, apabila serbuk perak nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam.Penelitian ini dilanjutkan oleh seorang professor anatomi berkebangsaan Jerman, Johan Heinrich Schulse, pada tahun 1712. Ia  melakukan percobaan dan membuktikan bahwa pelat chloride perak dapat menghitam oleh cahaya dan bukan oleh panas. Sayangnya ia masih belum menemukan cara untuk mempertahankan gambar yang tercipta pada pelat chloride secara permanen .

Sekitar tahun 1800, seorang berkebangsaan Inggris bernama Thomas Wedgwood, mengadakan eksperimen untuk merekam gambar positif  dengan cahaya matahari melalui camera obscura berlensa, yang ditangkap oleh permukaan  kulit atau kertas putih yang telah disaputi komponen perak. , namun tapi hasilnya sangat mengecewakan. Kemudian ia menekuni penelitian dalam  membuat gambar-gambar negatif (fotogram) 

 Pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce , berhasil mengabadikan pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses  yang disebutnya Heliogravure  di atas pelat logam yang dilapisi aspal. Setelah melakukan proses tersebut selama 8 Jam  Ia berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanent. Gambar yang dibuat oleh Niepce itu diberi judul View from The Window at LeGras; dan menjadi foto pertama yang pernah ada di dunia.
Kemudian ia pun mencoba menggunakan kamera obscura berlensa, proses yang disebut ”heliogravure” pada tahun 1826 inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

foto pemandangan pertama oleh  Niepce pada 1826

19 Agustus 1839, Daguerre dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas mercuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. 
Boulevard du Temple, oleh Dagguere pada  tahun 1839

William Henry Talbott dari Inggris pada 25 Januari 1839 memperkenalkan lukisan fotografi yang juga menggunakan kamera obscura, tapi ia membuat foto positifnya pada sehelai kertas chlorida perak. Pada tahun yang sama Talbot menemukan cikal bakal film negatif modern yang terbuat dari lembar kertas beremulsi, yang bisa digunakan untuk mencetak foto . Teknik ini juga bisa digunakan untuk cetak ulang layaknya film negatif modern. Proses ini disebut Calotype yang kemudian dikembangkan menjadi Talbotypes. Untuk menghasilkan gambar positif, Talbot menggunakan proses Saltprint. Gambar dengan film negatif pertama yang dibuat Talbot pada Agustus 1835 adalah pemandangan pintu perpustakaan di rumahnya di Hacock Abbey,Wiltshire, Inggris.

Seiring dengan peningkatan teknologi fotografi, dunia jurnalistik pun mulai menggunakan teknologi fotografi , Tapi pada masa itu  orang-orang jurnalistik belum bisa memasukkan foto ke dalam proses cetak, mereka menyalin foto yang ada dengan menggambarnya memakai tangan. Surat kabar pertama yang memuat gambar dengan teknik ini adalah TheDaily Graphic, yakni pada 16 April 1877.Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.  
Foto paling pertama yang ada di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat pada tanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton.
Pada Tahun 1900 seorang juru gambar telah menciptakan kamera Mammoth. Ukuran kamera ini amat besar. Beratnya1,400 pon, sedangkan lensanya memiliki berat 500 pon. Untuk mengoperasikan ataumemindahkannya, sang fotografer membutuhkan bantuan 15 orang. Kamera ini menggunakan film sebesar 4,5 x 8 kaki dan membutuhkan bahan kimia sebanyak 10galon ketika memprosesnya. Lalu, pada tahun 1950, pemakaian prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR) mulairamai. Dan di tahun yang sama, Jepang mulai memasuki dunia fotografi dengan memproduksi kamera NIKON. 
Di tahun 1972, kamera Polaroid yang ditemukan oleh Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid ini mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film. 
Sejarah Fotografi Indonesia

Berdasarkan survei dan hasil riset di studio foto-fotokomersial di Hindia Belanda tentang foto-foto yang ada sejak tahun 1850 hingga1940,  dari 540 studio foto di 75 kota besar dan kecil, terdapat 315 nama orang Eropa, 186 orang Cina, 45 orang Jepang, dan hanya empat orang lokal Indonesia, salah satunya adalah Kasian Cephas.

Kasian Cephas adalah warga lokal asli. Ia dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1844 di Yogyakarta. Cephas  adalah asli pribumi yang kemudian diangkat sebagai anak olehpasangan Adrianus Schalk dan Eta philipina Kreeft, lalu disekolahkan keBelanda. Cephas-lah yang pertama kali mengenalkan dunia fotografi ke Indonesia. Meski demikian, literatur-literatur sejarah Indonesia sangat jarang menyebut namanya sebagai pribumi pertama yang berkarir sebagai fotografer profesional. Nama Kassian Cephas mulai terlacak dengan karya fotografi tertuanya buatan tahun 1875. 

Masuknya Jepang pada tahun 1942 telah menciptakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untukmenyerap teknologi ini. Demi kebutuhan propagandanya, Jepang mulai melatih orang Indonesia menjadi fotografer untuk bekerja di kantor berita mereka,Domei. Pada saat itulah muncul nama Mendur Bersaudara. Frans Soemarto Mendur  bersama kakaknya, Alex Mendur. Mereka kerap merekam peristiwa-peristiwa penting bagi negeri ini, salah satunya adalah mengabadikan detik-detik pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Inilah momentum ketika fotografi benar-benar "sampai" ke Indonesia,

Foto-Foto karya Mendur bersaudara
Kronologi perkembangan fotografi 
1822 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto Heliografi yang pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825.


• 1826 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan yang pertama,[1] yang dibuat dengan pajanan selama 8 jam.


• 1835 – William Henry Fox Talbot menemukan proses fotografi yang baru.

• 1839 – Louis Daguerre mematenkan daguerreotype.
• 1839 – William Henry Fox Talbot menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype.

• 1839 – John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposulfite of soda yang disebut hypo atau fixer.

• 1851 – Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.

• 1854 – André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa Inggris:visiting card)

• 1861 – Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.

• 1868 – Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.

• 1871 – Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
• 1876 – F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
• 1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah foto high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari.
• 1887 – Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
• 1888 – Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.
• 1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.
• 1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).
• 1895 – Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.
• 1898 – Kodak memperkenalkan produk kamera folding Pocket Kodak.
• 1900 – Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
• 1901 – Kodak memperkenalkan 120 film.
• 1902 – Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photos digunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922.
• 1907 – Autochrome Lumière merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang pertama.
• 1912 – Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
• 1913 – Kinemacolor, sebuah sistem "natural color" untuk penayangan komersial, ditemukan.
• 1914 – Kodak memperkenalkan sistem autographic film.
• 1920s – Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio.
• 1923 – Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.
• 1925 – Leica memperkenalkan format film 35mm pada still photography.
• 1932 – Tayangan berwarna pertama dari Technicolor bertajuk Flowers and Trees dibuat oleh Disney.
• 1934 – Kartrid film 135 diperkenalkan, membuat kamera 35mm mudah digunakan.
• 1936 – IHAGEE membuat Ihagee Kine Exakta 1. Kamera SLR 35mm yang pertama.
• 1936 – Kodachrome mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.
• 1937 – Agfacolor-Neu mengembangkan reversal color film.
• 1939 – Agfacolor membuat "print" film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif.
• 1939 – View-Master memperkenalkan kamera stereo viewer.
• 1942 – Kodacolor memasarkan "print" film Kodak yang pertama.
• 1947 – Dennis Gabor menemukan holography.



Sumber: